Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang dilakukan sebagai pengganti dari kesalahan dalam melakukan salat. Dalam salat, terdapat gerakan-gerakan tertentu yang harus dilakukan dengan benar, seperti ruku dan sujud. Jika seseorang melakukan kesalahan dalam gerakan tersebut, maka sujud sahwi harus dilakukan sebagai pengganti. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana niat sujud sahwi dalam bahasa Latin.
Keutamaan sujud sahwi
Sebelum membahas tentang niat sujud sahwi dalam bahasa Latin, mari kita bahas terlebih dahulu tentang keutamaan sujud sahwi. Sujud sahwi merupakan suatu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa yang melakukan sujud sahwi, maka ia telah melengkapi salatnya” (HR. Muslim). Dengan melakukan sujud sahwi, maka kesalahan dalam salat bisa terhapus dan salat menjadi sempurna.
Niat sujud sahwi
Setelah mengetahui tentang keutamaan sujud sahwi, mari kita bahas tentang niat sujud sahwi dalam bahasa Latin. Niat sujud sahwi sebenarnya tidak harus diucapkan secara lisan, namun jika seseorang mengucapkannya secara lisan maka akan lebih baik. Berikut adalah niat sujud sahwi dalam bahasa Arab dan terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Niat sujud sahwi Dalam Bahasa Arab : نَوَيْتُ السُّجُودَ لِلسَّهْوِيْ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى “Aku niat sujud sahwi karena kesalahan dalam salat fardhu karena Allah Ta’ala”
Niat sujud sahwi Dalam Bahasa Latin : “Nawaitu sajada sahwis sunnatil wajhi lillahi ta’ala“
Arti Niat sujud sahwi : “Aku berniat sujud sahwi karena sunnah lillah ta’ala”
Cara melaksanakan sujud sahwi
Setelah mengucapkan niat, langkah selanjutnya adalah melakukan sujud sahwi. Berikut adalah langkah-langkah melaksanakan sujud sahwi:
- Duduk di antara dua sujud seperti duduk di antara dua sujud dalam salat
- Membaca takbir lalu melakukan sujud tambahan pertama
- Duduk di antara dua sujud tambahan seperti sujud dalam salat
- Membaca takbir lalu melakukan sujud tambahan kedua
- Duduk di antara dua sujud tambahan seperti duduk di antara dua sujud
- Membaca tahiyat akhir dengan duduk seperti duduk di antara dua sujud
- Salam kanan dan kiri untuk menutup sujud sahwi
Namun, seringkali terjadi kesalahan dalam melaksanakan sujud sahwi. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi antara lain tidak membaca niat, melakukan sujud tambahan lebih dari dua kali, atau tidak melakukan sujud tambahan sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dengan baik langkah-langkah melaksanakan sujud sahwi agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi kesempurnaan salat.
Tata Cara Melakukan Sujud Sahwi Sesuai dengan Sunnah
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhori muslim, bealiau bersabda :
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” [HR. Bukhâri no. 1224 dan Muslim no. 570]
Berikut adalah tata cara melakukan sujud sahwi sesuai dengan Sunnah:
- Lakukan sujud pertama seperti biasa Setelah selesai melakukan shalat, lakukan sujud pertama seperti biasa. Baca doa sujud sahwi sebanyak tiga kali dan kemudian bangun dari sujud.
- Duduk di antara dua sujud Duduk di antara dua sujud seperti biasa. Ingatlah untuk tidak melakukan tasyahud awal jika imam melakukan kesalahan.
- Lakukan sujud kedua Setelah itu, lakukan sujud kedua dengan membaca bacaan yang sama seperti bacaan sujud sahwi di atas. Kemudian bangun dari sujud dan duduk seperti biasa sebelum salam.
- Ikuti imam Jika imam melakukan kesalahan atau lupa, maka makmum harus tetap mengikuti imam. Pada akhir shalat sebelum salam, makmum juga harus ikut sujud sahwi bersama imam.
Dengan melakukan sujud sahwi, kita dapat memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam shalat kita. Sebagai seorang muslim, kita harus selalu mengikuti tata cara shalat yang benar dan sesuai dengan Sunnah. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengamalkan tata cara sujud sahwi dengan baik dan benar.
Kapan sujud sahwi Dilakukan
Selain itu, ada juga kondisi-kondisi tertentu di mana sujud sahwi harus dilakukan. Kondisi wajib melakukan sujud sahwi antara lain:
- Salah dalam rukun salat, seperti tidak melakukan ruku atau sujud.
- Salah dalam gerakan-gerakan yang harus dilakukan dengan benar, seperti tidak mengucapkan takbiratul ihram atau tidak membaca surat Al-Fatihah.
- Salah dalam membaca bacaan-bacaan dalam salat.
Sedangkan kondisi sunnah melakukan sujud sahwi antara lain:
- Salah dalam membaca bacaan dalam salat sunnah atau dalam shalat witir.
- Salah dalam membaca bacaan setelah membaca Al-Fatihah dalam salat sunnah atau shalat witir.
SEBAB-SEBAB SUJUD SAHWI DALAM SHOLAT
Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang dilakukan dalam sholat untuk mengganti kesalahan atau kekurangan dalam melaksanakan rukun sholat. Sujud sahwi dapat dilakukan setelah salam dan sebelum salam jika rukun yang terlewatkan berada di antara kedua salam. Ada beberapa sebab yang memerlukan pelaksanaan sujud sahwi, yaitu sebagai berikut:
1. Meninggalkan Sunnah Ab’adnya
Sunnah ab’adnya merupakan bagian dari sholat yang harus dilaksanakan dengan benar. Jika ada sunnah ab’adnya yang terlewatkan, maka sujud sahwi perlu dilakukan. Beberapa contoh sunnah ab’adnya dalam sholat antara lain membaca Tasyahud awal, duduk Tasyahud awal, membaca shalawat atas Nabi dan Rasul awal, membaca shalawat atas keluarga Nabi Muhammad SAW pada Tasyahud akhir, membaca doa qunut dalam shalat Subuh, dan membaca shalawat serta salam atas keluarga Nabi Muhammad SAW di dalam Qunut.
2. Melakukan Pekerjaan di Luar Rukun Sholat dengan Sengaja
Meninggalkan atau melakukan sesuatu yang seharusnya dapat membatalkan sholat, namun tidak membatalkan sholat jika dilakukan tidak sengaja atau karena lupa, seperti menambah atau mengurangi rukun atau beberapa rukun sholat kemudian diganti dengan sujud sahwi. Jika seseorang menambah jumlah rakaat karena lupa dan telah memberi salam, sujud sahwi dapat dilakukan setelah salam. Namun, jika diperingatkan sebelum memberi salam, sujud sahwi dilakukan setelah selesai membaca Tasyahud.
Jika jumlah rakaat kurang karena lupa, seperti seharusnya 3 atau 4 rakaat tetapi hanya dua rakaat yang dilakukan setelah salam karena lup, maka boleh menambah jumlah rakaat yang kurang asalkan waktu antara ingat atau diingatkan belum lama, tidak bercakap-cakap lebih dari 3 perkataan, dan yakin bahwa salatnya kurang menurut ingatannya.
3. Ragu-Ragu Jumlah Rakaat
Keragu-raguan mengenai jumlah rakaat yang telah dikerjakan dapat terjadi karena lupa. Jika terjadi keragu-raguan, maka jumlah rakaat yang dilaksanakan adalah bilangan terkecil dari keragu-raguan tersebut. Misalnya, jika ragu-ragu sudah dilaksanakan dua atau tiga rakaat dalam salat Maghrib, maka keyakinan tersebut dijatuhkan pada jumlah dua rakaat dan tambah satu rakaat lagi. Setelah itu, sujud sahwi dilakukan dua kali pada akhir Tasyahud sebelum salam.
Namun, jika keragu-raguan terjadi pada sudah melaksanakan niat atau Takbiratul Ihram, Anda dapat mengulanginya kembali. Sebagai contoh, jika Anda tidak yakin apakah sudah mengucapkan Takbiratul Ihram atau tidak, Anda dapat mengucapkannya lagi.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan gerakan dan bacaan dalam shalat dengan konsentrasi yang baik. Jika masih ada keragu-raguan, Anda dapat meminta bantuan kepada orang yang lebih berpengalaman atau bertanya kepada ustadz untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Ingatlah bahwa niat dan konsentrasi yang baik adalah kunci utama dalam melaksanakan shalat yang benar dan sah. Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam ibadah kita.
4. Memindah Rukun Qauli
Memindah rukun qauli (rukun ucapan) ke tempat yang lain yang semestinya tidak dibaca di tempat itu. seperti membaca Fatihah di waktu rukuk atau sujud (Safinatun Najah)
5. Meninggalkan Sunnah Muakad
Meninggalkan pekerjaan sunnah muakkad . seperti qunut pada shalat subuh, Tasyahud awal, membaca shalawat atas nabi Muhammad SAW.
Penutup
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang bagaimana niat sujud sahwi dalam bahasa Latin serta cara melaksanakan sujud sahwi yang benar. Selain itu, kita juga telah membahas tentang kondisi-kondisi di mana sujud sahwi harus dilakukan. Dengan mengetahui hal ini, diharapkan kita dapat melaksanakan salat dengan lebih baik dan sempurna.