Setelah sekian lama berlalu, suku Dayak dan imigran lainnya bercampur dan membentuk tiga subsuku, yaitu (Banjar) Pahuluan, (Banjar) Batang Banyu, dan Banjar (Kuala).
Orang Pahuluan berasal dari daerah lembah sungai (cabang sungai Negara) yang berhulu ke pegunungan Meratus, sedangkan orang Batang Banyu mendiami lembah sungai Negara. Sementara itu, orang Banjar (Kuala) tinggal di sekitar Banjarmasin dan Martapura.
Bahasa yang digunakan oleh mereka adalah bahasa Banjar, yang pada dasarnya merupakan bahasa Melayu seperti yang digunakan di Sumatera dan sekitarnya. Bahasa Banjar mengandung banyak kata-kata dari bahasa Dayak dan Jawa. Nama Banjar diberikan karena mereka dulunya – sebelum dihapus pada tahun 1860 – merupakan warga Kesultanan Banjarmasin atau Banjar, sesuai dengan nama ibukota pada saat itu.
Meskipun ibukota kemudian dipindahkan ke pedalaman, nama Banjar tetap digunakan hingga sekarang.
Translate Bahasa Banjar Ke Bahasa Indonesia Online
Bahasa Banjar adalah salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di Kalimantan Selatan. Bahasa Banjar memiliki banyak perbedaan dengan bahasa Indonesia, baik dari segi kosakata, tata bahasa, maupun pengucapan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menerjemahkan bahasa Banjar ke bahasa Indonesia untuk mempermudah komunikasi antara masyarakat yang menggunakan kedua bahasa tersebut.
Untuk menerjemahkan bahasa Banjar ke bahasa Indonesia, pertama-tama perlu memahami bahasa Banjar dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari kosakata dan tata bahasa Bahasa Banjar. Kemudian, perlu menggunakan alat bantu seperti kamus atau aplikasi penerjemah untuk mempermudah proses penerjemahan.
Namun, tidak selamanya penerjemahan langsung dari Bahasa Banjar ke Bahasa Indonesia akan berjalan dengan lancar. Terkadang ada kosakata atau ungkapan dalam Bahasa Banjar yang sulit diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia karena perbedaan budaya atau konteks yang berbeda. Dalam hal ini, perlu melakukan upaya untuk menjelaskan arti kosakata atau ungkapan tersebut agar dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam penerjemahan Bahasa Banjar ke Bahasa Indonesia, perlu memperhatikan penggunaan bahasa yang sesuai dengan konteks dan tujuan penerjemahan. Misalnya, jika penerjemahan dilakukan untuk kepentingan formal seperti dokumen resmi, maka perlu menggunakan bahasa formal dan baku. Namun, jika penerjemahan dilakukan untuk kepentingan informal seperti percakapan sehari-hari, maka penggunaan bahasa sehari-hari yang lebih santai dapat digunakan.
Translate Bahasa Indonesia Ke Bahasa Banjar
Jika Anda ingin menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Banjar, Anda dapat mengikuti beberapa tips dan trik yang berikut ini:
- Gunakan kamus Bahasa Banjar Untuk menerjemahkan kata-kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Banjar, Anda dapat menggunakan kamus Bahasa Banjar. Kamus ini dapat membantu Anda memahami arti kata-kata dalam Bahasa Banjar dan memudahkan Anda dalam menerjemahkan kata-kata tersebut.
- Gunakan kata-kata sederhana Pada awalnya, Anda dapat memulai dengan menerjemahkan kata-kata sederhana dari bahasa Indonesia ke bahasa Banjar. Dengan memulai dari kata-kata sederhana, Anda dapat memahami pola dan struktur Bahasa Banjar dengan lebih baik.
- Pelajari kosakata khas Bahasa Banjar Bahasa Banjar memiliki kosakata yang khas dan berbeda dengan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, Anda perlu mempelajari kosakata khas Bahasa Banjar untuk dapat menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Banjar dengan lebih baik.
- Perhatikan aturan tata bahasa Setiap bahasa memiliki aturan tata bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan aturan tata bahasa Bahasa Banjar untuk dapat menerjemahkan kata-kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Banjar dengan benar.
- Gunakan contoh kalimat Untuk memahami penggunaan kata-kata dalam Bahasa Banjar, Anda dapat menggunakan contoh kalimat dalam Bahasa Banjar. Dengan menggunakan contoh kalimat, Anda dapat memahami cara penggunaan kata-kata dalam Bahasa Banjar dengan lebih baik.
Dalam menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Banjar, Anda perlu memperhatikan beberapa tips dan trik yang telah disebutkan di atas. Dengan begitu, Anda dapat menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Banjar dengan lebih mudah dan benar.
Bahasa Banjar Pahuluan
Sangat mungkin pemeluk Islam telah ada sebelumnya di dekat keraton yang dibangun di Banjarmasin, namun pengislaman secara massal diperkirakan terjadi setelah raja, Pangeran Samudera yang kemudian dilantik menjadi Sultan Suriansyah, memeluk Islam diikuti oleh warga kerabatnya, yaitu bubuhan raja-raja. Perilaku raja ini diikuti oleh elit ibukota, namun pastinya masih ditemukan warga asli, yaitu suku Dayak Bukit, yang dahulu diduga mendiami lembah-lembah sungai yang sama.
Dilihat dari bahasa yang digunakan, suku Dayak Bukit memiliki asal-usul yang sama dengan suku Banjar, yaitu sama-sama berasal dari Sumatera atau sekitarnya, namun mereka menetap lebih dahulu. Kedua kelompok masyarakat Melayu ini memang hidup berdampingan tetapi, setidaknya pada awalnya, pada dasarnya tidak bercampur.
Jadi meskipun kelompok suku Banjar (Pahuluan) membangun pemukiman di suatu tempat yang mungkin tidak terlalu jauh dari balai suku Dayak Bukit, namun keduanya merupakan kelompok yang berdiri sendiri. Untuk kepentingan keamanan, dan/atau karena ada ikatan kekerabatan, suku Banjar mengorganisir pemukiman mereka sendiri.
Kompleks pemukiman pertama suku Banjar (Pahuluan) ini adalah kompleks pemukiman bubuhan, yang awalnya terdiri dari seorang tokoh yang berwibawa sebagai kepala pemukiman, dan penduduk kerabatnya, dan kemungkinan juga ditambah dengan keluarga-keluarga lain yang bergabung. Model yang sama atau hampir sama juga ditemukan pada masyarakat balai di kalangan masyarakat Dayak Bukit, yang pada dasarnya masih berlaku sampai sekarang.
Daerah lembah sungai-sungai yang bermuara di Pegunungan Meratus ini nampaknya menjadi wilayah pemukiman pertama masyarakat Banjar, dan di distrik ini lah terdapat konsentrasi warga sejak zaman kuno, yaitu distrik yang disebut Pahuluan. Hal yang dijelaskan di atas menggambarkan terbentuknya masyarakat (Banjar) Pahuluan, yang tentunya dengan kemungkinan adanya unsur Dayak Bukit turut membentuknya.
Bahasa Banjar Batang Banyu
Banjar Batang Banyu memiliki kaitan erat dengan terbentuknya pusat dominasi yang meliputi seluruh distrik Banjar. Diperkirakan bahwa masyarakat Banjar Batang Banyu terbentuk pertama kali di hulu sungai Negara atau cabangnya, yaitu sungai Tabalong. Sebagai penduduk yang tinggal di ibukota, mereka pasti merasa bangga dan menjadi kelompok penduduk yang terpisah.
Wilayah tepi sungai Tabalong adalah tempat tinggal tradisional bagi suku Dayak Maanyan (dan Lawangan). Oleh karena itu, tidak heran jika banyak dari mereka yang ikut serta membentuk subsuku Batang Banyu. Selain itu, ada juga pendatang dari luar dan orang-orang asal Pahuluan yang pindah ke sana.
Jika di Pahuluan kebanyakan orang hidup dari bertani, maka di Banjar Batang Banyu banyak yang bekerja sebagai saudagar dan pengrajin. Hal ini menunjukkan keberagaman mata pencaharian masyarakat setempat.
Bahasa Banjar Kuala
Ketika pusat kerajaan dipindahkan ke Banjarmasin dan terbentuknya Kesultanan Banjarmasin, sebagian penduduk Batang Banyu memutuskan untuk pindah ke pusat dominasi yang baru ini. Mereka bergabung dengan warga sekitar keraton yang telah ada sebelumnya dan bersama-sama membentuk subsuku Banjar.
Di wilayah ini, mereka bertemu dengan suku Dayak Ngaju, yang seperti halnya dengan masyarakat Dayak Bukit dan masyarakat Dayak Maanyan. Banyak dari mereka yang akhirnya melebur ke dalam masyarakat Banjar setelah mereka memeluk agama Islam.
Orang-orang yang tinggal di dekat ibukota kesultanan inilah yang sebenarnya disebut atau menamakan diri mereka sebagai orang Banjar, sementara masyarakat Pahuluan dan masyarakat Batang Banyu biasa menyebut diri mereka sebagai orang dari kota-kota kuno yang terkemuka dahulu. Namun, ketika berada di luar Tanah Banjar, mereka semua menyatakan diri sebagai orang Banjar.
Kamus Translate Bahasa Banjar Online (AKURAT)
No. | Bahasa Indonesia | Bahasa Banjar |
---|---|---|
1 | saya | ulun, aku, unda |
2 | kamu | ikam, pian, nyawa |
3 | dia | inya, sidin, beliau |
4 | kami/kita | kami, kita |
5 | kalian | buhan ikam |
6 | mereka | buhan inya |
7 | ini | naya, naini |
8 | itu | nitu, naitu |
9 | sini | sini, siya |
10 | situ/sana | situ, sana |
11 | siapa | siapa, sia’a |
12 | apa | napa |
13 | di mana | di mana |
14 | kapan | pabila |
15 | bagaimana | kayapa |
16 | bukan/tidak | lain/kada |
17 | semua | samunyaan |
18 | banyak | banyak |
19 | beberapa | babarapa |
20 | sedikit | saikit |
21 | lain | lain |
22 | satu | satu |
23 | dua | dua |
24 | tiga | talu |
25 | empat | ampat |
26 | lima | lima |
27 | besar | ganal |
28 | panjang | panjang |
29 | lebar | libar |
30 | tebal | tabal |
31 | berat | barat |
32 | kecil | halus |
33 | pendek | handap |
34 | sempit | kipit |
35 | tipis | tipis |
36 | perempuan/wanita | babinian |
37 | laki-laki/pria | lalakian |
38 | manusia | manusia, urang |
39 | anak | anak |
40 | istri | bini |
41 | suami | laki |
42 | ibu | mama, uma |
43 | ayah | abah |
44 | binatang | binatang |
45 | ikan | iwak |
46 | burung | burung |
47 | anjing | anjing, kuyuk |
48 | kutu | kutu |
49 | ular | tadung |
50 | cacing | cacing |
51 | pohon | puhun |
52 | hutan | hutan |
53 | ranting | ranting |
54 | buah | buah |
55 | biji | bigi |
56 | daun | daun |
57 | akar | akar |
58 | kulit kayu | kulit kayu |
59 | bunga | kambang |
60 | rumput | rumput |
61 | tali | tali |
62 | kulit | kulit |
63 | daging | daging |
64 | darah | darah |
65 | tulang | tulang |
66 | lemak | lamak |
67 | telur | hintalu |
68 | tanduk | tanduk |
Perbedaan Bahasa Banjar Hulu (BBH) Dan Bahasa Banjar Kuala (BBK)
Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu
aba.dan a terbiasa; kebiasaan: sdh –makan bakicap, sdh terbiasa makan dg kecap
abah n 1 ayah; 2 mertua laki-lakiba.a.bahv berayah; menyebut ayah: inya kada —, dia tdk berayah
abat a tahan: — inya di rumah, tahan dia di rumah;ma.a.batv1 menahan: — banyu, menahan air; 2 mengunci (catur) hingga lawan tdk bisa bergerak: — kuda, mengunci (bidak) kuda
abi.lis n iblis
abuh n peny busung; bengkak; kembung perut
abun n kotak yang terbuat dr kuningan, jika kecil berfungsi sebagai tempat menyimpan uang atau perhiasan, ttp jika ukurannya besar berfungsi sebagai tempat menyimpan pakaian
abut a ribut; ramai; sibuk: jangan tapi —, jangan terlalu abut;ba.a.butv ribut-ribut; ramai-ramai: urang haur inya umpat jua —, org sibuk dia ikut pula ribut-ribut:ma.a.butiv membuat sibuk: — aja ikam nah, membuat sibuk saja kamu ini
abu.ya n pak haji
acan n terasi: siang jadi macan, malam jadi —, pb siang beringasan, malam penakut
acar n acar;ba.a.carv memakai acar: masakan kambing —, masakan kambing memakai acar;ma.a.carv membuat acar: uma lagi —, mama lagi membuat acar
aci adv selalu; melulu: — ikam ja nang dikajal, selalu punyamu saja yg dipaksakan;ba.a.civ berhati-hati; teliti: lakasi tatak kada usah — banar, cepat potong tdk perlu berhati-hati sekali;ma.a.civ memaksakan: — kahandak surang ja, memaksakan kehendak sendiri saja
ada v ada: — urang gila, ada org gila;ma.a.a.dav memfitnah: pandiran jangan –, omongan jangan memfitnah;ka.da.dav 1 tdk ada: — urangnya di rumah kai, tdk ada orgnya di rumah kakek; 2 tdk berada: hakun ai inya kami — urang pang, apa boleh buat km kami org tdk berada sih
Adam n (nabi) Adam
adap n adab
adas n adas;~ manisnm sej rempah-rempah
adat n 1 sopan santun; 2 adat istiadat; kada tahu di–, ki tdk tahu sopan santun;ba.a.datv bersopan santun: kalakuan dijaga, — lawan urang tuha, tingkah laku dijaga, bersopan santun dg org tua
adha n iduladha
adil a 1 adil: — lawan dangsanak, adil dg saudara; 2 tdk nakal: inya tuh — bakakawanan, dia itu tdk nakal jika berteman
ading n adik, adinda;ma.a.ding.akanv menjadikan adik (dlm usia): aku lawan ikam tuh kawa — ikam, aku itu bisa menjadikan ikam adik;ba.a.dingv mempunyai adik; memanggil sbg adik: inya — lawan aku, dia beradik kpd saya;sa.pa.a.ding.ann semua saudara; sepersaudaraan
adun, adun.an n adonan;ma.a.dunv mengadon: uma maadun apam paranggi, mama mengadon apam peranggi
adu v tanding: — laju, adu cepat;~ asah adu domba;ba.a.duv beradu: — tampar, beradu tinju;ba.a.a.duv menyampaikan sst yg memburuk-burukkan org lain;ma.a.duv I menyabung: — hayam, menyabung ayam; 2 menghasut: — urang supaya bakalahi, menghasut org supaya berkelahi
aduh p aduh: — tacucuk jarum, aduh tertusuk jarum;ba.a.kai ~ merintih; kesakitan; ~ ai hal: — wajir, macam apa jua kabar biniku, hal wajir (penasihat kerajaan) bagaimana sih kabar isterikuba.a.duhv mengeluh: ikam ni pang wadahku —, engkau inilah tempatku mengeluh
adung.an n nm ikan air tawar di arus deras spt jelawat
aga n gagap;ba.a.gaa ada gagap: mun disuruh mambaca mun bapandir lancar, kalau disuruh membaca ada gagap, kalau berbicara lancar
agak a 1 gagah: mun sdh baaksi, — banar, kalau sdh berhias, gagah sekali; 2 sombong: agak nia, bisa garang manggawi, sombong nih, bisa gerangan mengerjakan;ba.a.gakv berlagak; menyombongkan diri: jangan — kaina supan saurangan, jangan berlagak, nanti malu sendiri;ma.a.gakiv memanas-manasi: saban hari — urang haja gawian, setiap hari memanas-manasi org saja kerjaan;ma.a.gak.akanv memamerkan; menyombongkan: baapa — harta kuitan, buat apa memamerkan punya org tua;pa.a.gak.anv suka sombong; suka berlagak: bini sidin tu —, istri beliau itu suka berlagak
aga.ma n agama
agas n hewan kecil-kecil yg bergerombol;ma.a.gasa buas; ganas spt hama padi: kalakuan —, kelakuan buas
ag.har adv sdg (utk ukuran): sacangkir –ai, segelas cukup saja
aguk n kalung
agung n gong;ba.a.gungv memukul gong; memakai gong: — mambangunakan urang basaur, memukul gong membangunkan org utk bersahur;ma.a.gung.akan’1v memukulkan gong: kada nyaman-nyaman —, tdk gampang-gampang memukulkan gong; 2ki mendorong;
ah p (akhiran tanya) -kah: ikam — nang handak tulak, engkaukah yg akan berangkat?
ahas n rotan berukuran besar yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan peralatan rumah tangga
ah.trit v mundur;ma.ah.tritv memundurkan: ~ motor, memundurkan mobil
ah.lak n akhlak:
1 ah.li n ahli
2 ahli a lihai; pandai: — kuntau, ahli silat
3 ah.li n ahli; keluarga
ahui, kupala — pemimpin kerja;ba.a.huiv bergotong royong (melepas butir padi dg menginjak-injak): mun musim katam, di kampung kami rami urang —, kalau musim panen, di kampung kami ramai org bergotong royong melepas butir padi dg menginjak-injak
air, ba.air v berwudhu: — di batang, berwudhu di sungai
air.gu.ci n kepingan logam tipis kecil berbentuk segi lima atau lebih, biasa untuk hiasan tabir, kaligrafi dan baju pengantintapih ~ sarung pakaian pengantin Banjar yang berhiaskan airguci
ajak v kalah (dlm permainan anak-anak): nang galai —, yg lambat kalah;ba.a.jak.anv menggoda; mengganggu (anak kecil sehingga menangis);ma.a.jakiv menggoda; mengolok-olok: katujunya bibinian –, sukanya menggoda perempuan
aja.kan n lumpur yg di letakkan di rakit batang pisang berfungsi utk menyemai padi
ajal 1 n nasib: sdh —, sdh nasib; 2 v mati: parak —, hampir mati, dekat kematian
ajap n ajab; hukuman
ajar v hajar: — bahimat, hajar kuat-kuat;anak ~ pertapa sakti;ma.a.jarv menghajar: jangan — anak urang, jangan menghajar anak org
ajin adv 1 jangan-jangan : — inya bulik badahulu, jangan-jangan dia pulang lebih dulu; 2 kim; hitung: — hulu duit di ipuk hanyar baulanja, hitung dulu uang di dompet baru belanja; 3 v awas: — ikam kaina dipatuk ular!, awas nanti kamu dipatuk ular;ba.a.jinv saling mengira-ngira: sama — buhannya nitu, sama saling mengira-ngira mereka itu;ma.a.jinv mengira-ngira; menduga: ada — nang kada baik, jangan mengira-mengira yg tdk baik ajungn pembantu asisten wedana pd masa penjajahan
akal n akal;ba.a.a.kal.anv saling mengakali; saling menipu;ma.a.kalv menipu: inya ni katuju — dia ini suka menipu;ma.a.kaliv mengakali: inya bahimat supaya tipinya baik, dia berusaha mengakali agar televisinya tdk rusak;ta.a.kala lebih berakal: nang ading pd nang kaka, lebih berakal yg adik dibanding kakak
akai, akai.ah p (kt seru) aduh (sakit): — ngingil batis bakas bajalan hatis, aduh pegal kaki bekas berjalan kaki
akar n akar;— bingkai nm tumbuhan menjalar yg batangnya dpt dibuat bingkai sst
aku pron aku: — dibari uma wadai, aku diberi mama kue;
alah v kalah; — main, kalah main;— manang lebih baik;— surak manang taruh, ki org yg mengutamakan hasil/prestasi dp gembor-gembornya;ba.a.lahv mengalah: nang ganal — lawan
nang halus, yg besar mengalah dg yg kecil;ba.a.lah.anv ada yg mati (kalah): jangan kawin baimbai, kaina —, jangan kawin berbarengan, nanti ada yg mati;ma.a.lah.akanv mengalahkan; menyingkirkan: rumput — banua, pb pendatang yg menyingkirkan penduduk asal;aa.laha lebih baik: — badahulu, lakas sampai, lebih baik lebih dahulu, cepat sampai
ala.lang n alang-alang;ba.ala.langv ditumbuhi alang-alang: lawas kada batatabas — kabun, lama tdk merumput ditumbuhi alang-alang kebun
alang, aa.lang a tanggung-tanggung: — tulak wayah ini, tanggung-tanggung pergi sekarang ini;ma.a.a.langa tanggung-tanggung: kada
baik bagawi —, tdk baik bekerja tanggung-tanggung;— rabahki tdk berpendirian
al.gu.ju n algojo
alih v pindah; geser: — mija ka higa, geser meja ke samping;ma.a.lihv memindah; menggeser: — pangguringan, memindah tempat tidur;ba.a.lihv berpindah; bergeser: — rumah, berpindah rumah
alili n kembang api
alim a taat beragama (Islam): — banar anak sidin nitu, alim sekali anak beliau itu;urang — ulama, kyai;ba.a.limadv tambah taat: — limbah kawin, tambah taat stlh kawin;aa.lim.ana agak taat: — mun lagi ada hajat, agak taat kalau lagi ada kehendak
ali.ma.yar n ilipan; kelemayar;ma.a.li.ma.yara spt kelemayar/lipan (simbol wanita cantik, pria gagah): — limbah dipakaiani, spt kelemayar stlh dirias
alip n alif (huruf pertama abjad Arab); kada tahu di — bungkuk, ki buta huruf hijaiah;alip.ann buku pelajaran membaca huruf Arab permulaan; mangaji mulai di —, ki segala sst mulai dr awal
alir v mengail buaya: kami baramian — di rawa-rawa kampung sabalah, kami rame-rame mengail buaya di rawa kampung sebelah;ma.a.lirv memancing buaya dengan pancing besar yang dilakukan seorang pawang buaya: ujarnya baisukan tadi buhannya rame banar malihatan buhaya kulihan —, katanya pagi tadi mereka rame sekail melihat buaya hasil memancing buaya dengan pancing besar yang dilakukan seorang pawang buaya;pa.a.lir.ann pawang buaya
al.kah n pekuburan (org Islam)
alua n manisan; halwa;— carmi manisan buah cermai;— kundur manisan buah beligo matang— kastela manisan buah pepaya matang;— kanas manisan buah nanas matang;— limau Bali manisan kulit jeruk Bali
aluh n panggilan kepada anak perempuan di Kalimantan Selatan;ma.a.luh saudara perempuan dr ayah/ibu yang paling kecil
aluk n sorak; teriak (tanda gembira atau senang); ba.a.lukv bersorak (kegirangan): rami kakanakan —, ramai anak-anak bersorak;ma.a.lukiv menyoraki; meneriakkan kegembiraan: buhannya —
alun a perlahan: — hanar bajalan, perlahan sekali berjalan
alung n daun/kertas yg dibentuk kerucut utk pembungkus makanan;ma.a.lungv1 membuat kertas berbentuk kerucut utk membungkus makanan alung: abut nini — gasan bajualan kacang, ribut nenek membuat kertas berbentuk kerucut utk berjualan kacang; 2 membungkus makanan dg kertas berbentuk kerucut: — nasi, membungkus nasi
alur n garis memanjang;ba.a.lurv bergaris memanjang: mamakai baju —, memakai baju bergaris memanjang
amal n amal;ba.a.malv beramal: rajin — gasan sangu di akhirat, rajin beramal utk bekal di akhirat;ma.a.mal.akanv mengamalkan: — ilmu nang dilajarakan guru-gurunya, mengamalkan ilmu yg diajarkan guru-gurunya;amal.ann1 ilmu yg diamalkan; 2 kebiasaan
aman a aman: — rumah kadada nang bakalahian, aman rumah tdk ada yg berkelahi;ba.a.manadv tambah aman: — kampung limbah ada jaga malam, tambah aman kampung stlh ada meronda
ama.nat n amanah;ba.a.ma.natv beramanah: wayah kai ada — supaya kami rakat, saat kakek masih ada beramanah supaya kami rukun
amang n paman; om
amar n mahkota
1amar n mahkota pengantin;— galung sanggul pengantin yang berhiaskan mahkota
2amar p mar; awas wazir pd dlm permainan catur utk memperingatkan bhw wazir akan dimakan
amas n emas;ba.a.masv memakai emas: sasadangnya haja — bahaya, sdg-sdg saja memakai emas, bahaya
amat p kata seru utk menyatakan bahwa raja atau perdana menteri dlm permainan catur terancam bahaya;ma.a.matv membuat raja atau perdana menteri dlm bahaya (dlm permainan catur)
am.bak a pendiam: urang — jangan diajaki, org pendiam jangan diolok-olok;— bakut sakali maluncat limpua liampang, pb org yg pendiam ttp sekali berbuat bisa di luar perkiraan (mengagetkan);ba.am.bakv menjadi pendiam; tambah pendiam: salawas umanya maninggal — selama mamanya meninggal menjadi pendiam;ta.am.baka lebih pendiam: nang ading — pd nang kaka, yg adik lebih pendiam dibanding kakak
am.ba.lar a agak bodoh; kurang waras; kurang ingatan: biar inya — tapi pambarasih, walaupun dia agak bodoh tapi suka kebersihan
1am.ban n ikat;ba.am.banv berikat: intan — amas intan berikat emas;’barlian — luyang, pb perkawinan yg tdk sederajat;ma.am.banv mengikat: — marjan lawan amas, mengikat merjan dg emas
2am.ban n emban; inang pengasuh
am.bang n sejenis mandau yang digunakan untuk membabat rumput dan pohon kecil yang tumbuh di lahan yang akan dijadikan ladang
am.bat n milik
am.bai, aam.bai n nm sej tumbuhan merambat, buahnya enak sbg asinan
am.bil v ambil;ba.am.bil.anv saling menjemput: aku lawan kawalku tulak sakulah baganti —, aku dg temanku berganti-ganti saling menjemput;ma.am.bilv mengambil: inya — ampunku, dia mengambil milikku;ma.am .biliv menjemput: abah — ading, ayah menjemput adik;ta.am.bilv terambil; terbawa: kai — sandal urang, kakek terbawa sandal org;am.bil.ann rampasan
1am.bin n teras; tanah atau lantai yg agak tinggi di depan atau di belakang rumah; Balai Bahasa Banjarmasin
ajung n pembantu asisten wedana pd masa penjajahan
akal n akal: ba.a.a,kaLan v saling mengakali, saling menipu, maa.kal v menipu: inya ni katuju – dia ini suka menipu, ma.a.kali y mengakali: inva bahimat supaya tipinya baik, dia berusaha mengakali agar televisinya tdk rusak: ta.a.kal d lebih berakal: — nang ading pd nang kaka, lebih berakal yg adik dibanding kakak
akai, akaiah p (kt seru) aduh (sakit): — ngingil baris bukas. bajalan baris, aduh pegal kaki bekas berjalan kaki
Akar makar: — bingkai nm tumbuhan menjalar yg batangnya dpt dibuat bingkai sst
aku pron aku: – dihari uma wadai, aku diberi mama ku
alah » kalah, — main. kalah main: — manang lebih baik: — surak manang taruh, ki org yg mengutamakan hasil/prestasi dp gembor- gembornya: ba.alah v mengalah: nang ganal — lawan nang halus, yg besar mengalah dg yg kecil, ba.a.lah.an v ada yg mati (kalah): jangan kawin baimbai, kana —, jangan kawin berbarengan, nanti ada yg mati: ma.a.lah-akan v mengalahkan: menyingkirkan: rumput — banua, pb pendatang yg menyingkirkan penduduk asal, aalah a lebih baik: — hadahulu, lakas sampai, lebih baik lebih dahulu, cepat sampai
ala.lang » alang-alang: baalalang y ditumbuhi alang-alang: lawas kada batarabas — kabun, lama tdk merumput ditumbuhi alang-alang kebun
alang, an.lang d4 tanggung-tanggung: — tulak wayah ini, tanggung-tanggung pergi sekarang ini: ma.a.a.lang d tanggung-tanggung: kada haik bagawi —, tdk baik bekerja tanggung- tanggung – rabah ki tdk berpendirian
alguju n algojo